Waspadai Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Ini yang dimaksud dengan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Setiap
orang tentunya pernah pergi ke luar kota atau kemanapun itu. Saat meninggalkan
rumah, biasanya orang tersebut akan melakukan pengecekkan sampai 2 kali
seperti, apakah kompor yang dipakai tadi sudah dimatiin atau hal-hal
semacamnya. 2 kali ini masih bisa dibilang tahap yang normal. Karena hanya
untuk memastiin sekali lagi.
Akan
tetapi, orang-orang dengan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
merasa ingin melakukan melakukan suatu hal secara berulang-ulang. Misalnya, "eh
tadi kompor udah aku matiin gak yaa", lalu dia pergi mengecek. Ketika mau
pergi, dia kembali terpikirkan, apakah kompor tadi udah dimatiin atau tidak.
Sampai mungkin ketika dia sedang diperjalanan, hal tersebut kembali terpikirkan
olehnya.
Contoh
lainnya seperti, takut akan kuman. Mau megang benda ini takut ada kuman, mau
salaman dengan orang lain takut banyak kuman. Pikiran-pikiran seperti ini
tentunya akan menganggu kehidupan sehari-hari penderita OCD.
Pengertian dari Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Obsesive
Compulsive Disorder (OCD), merupakan sejenis gangguan kecemasan, yaitu
penyakit yang berpotensi mengganggu serta memerangkap orang dalam siklus
pikiran dan perilaku yang berulang. Orang dengan OCD ini terganggu oleh stres,
ketakutan atau bayangan yang berulang (obsesi) yang tidak dapat mereka
kendalikan. Kecemasan/kegelisahan yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran tersebut
mengarahkan mereka pada kebutuhan mendesak untuk melakukan ritual atau
rutinitas tertentu (compulsion). Ritual kompulsif ini dilakukan dalam upaya
untuk mencegah pikiran obsesif atau membuat pikiran tersebut hilang.
Meskipun
ritual ini dapat mengurangi kecemasan untuk sementara, namun orang tersebut
harus melakukan ritualnya lagi ketika pikiran obsesif datang kembali. Siklus OCD
dapat menyita waktu yang sangat banyak dan secara signifikan mengganggu
aktivitas normal. Penderita OCD mungkin menyadari bahwa pikiran tersebut adalah
obsesi dan dorongan yang tidak masuk akal atau tidak realistis, tetapi mereka
tidak mampu menghentikannya. (http://dokita.co/)
Ciri-ciri penderita Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Selalu
mengulangi pikiran atau gambar tentang banyak hal yang berbeda, seperti takut
kuman, kotoran, atau penyusup, tindak kekerasan, menyakiti orang yang dicintai,
tindakan seksual, konflik dengan keyakinan agama, atau menjadi terlalu rapi.
Melakukan
ritual yang sama berulang seperti mencuci tangan, mengunci dan membuka pintu,
menghitung, menjaga barang-barang yang tidak dibutuhkan, atau mengulangi
langkah yang sama lagi dan lagi.
Jika
dia tidak melakukan suatu ritual, akan menimbulkan ketegangan baginya dan
mengharuskan dia mengejerkan ritual tadi untuk mengurangi ketegangan dalam
dirinya.
Mengapa seseorang dapat terkena Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)??
Otak
adalah struktur yang sangat kompleks. Otak berisi miliaran sel saraf yang
disebut neuron dan harus berkomunikasi serta bekerja sama agar tubuh dapat
berfungsi secara normal. Neuron berkomunikasi melalui sinyal listrik. Mediator
khusus, yang disebut dengan neurotransmiter, membantu memindahkan
pesan-pesan listrik dari neuron ke neuron. Penelitian telah menemukan hubungan
antara rendahnya kadar neurotransmitter , yang disebut serotonin,
dengan terjadinya OCD. Selain itu, ada bukti bahwa ketidakseimbangan serotonin
dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anak. Hal ini berarti OCD dapat
diwariskan.
Daerah-daerah
tertentu di otak dapat juga terpengaruh oleh ketidakseimbangan serotonin, yang
memicu timbulnya OCD. Masalah ini tampaknya melibatkan jalur otak yang
menghubungkan daerah otak yang berfungsi sebagai penilaian dan perencanaan,
dengan daerah otak yang menerima pesan untuk gerakan tubuh.
Studi
juga telah menemukan hubungan antara infeksi oleh bakteri Streptococcus dengan
OCD. Infeksi ini, jika berulang dan tidak diobati, dapat menyebabkan timbulnya
OCD dan gangguan lainnya pada anak-anak.
Faktor
lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap OCD seperti siksaan, kematian orang
dicintai, masalah dalam hubungan percintaan, dan
sebagainya (http://dokita.co/)
Apakah seseorang yang kecanduan bermain facebook termasuk dalam OCD?? Simak pada artikel saya >> Kecanduan Bermain Facebook, Twitter, OCD kah itu?? <<
Sekian artikel saya tentang
apa itu Obsesive Compulsive Disorder (OCD)
Baca juga artikel lainnya tentang
0 komentar :