Mengapa Seseorang Dapat Marah??
Kenapa seseorang dapat gampang marah??
Perasaan marah tentunya sangat wajar dimiliki manusia. Setiap orang juga pernah merasakan amarah dalam dirinya. Rasa amarah biasanya timbul karena adanya rasa tidak suka/ tidak puas/benci terhadap sesuatu. Misalnya, seseorang customer yang complain karena hp yang baru dibeli dan dipakai 1 hari sudah rusak. Akan tetapi, mengapa seseorang yang marah sangat sulit sekali mengontrol apa yang diucapkannya?? Ini akan kita bahas lebih lanjut di penjelasan di bawah ^^
Pengertian Emosi dan Jenis-jenisnya
Emosi adalah
perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah
reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika
merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap
sesuatu. Jadi, yang dimaksud dengan emosi bukan hanya perasaan marah terhadap
sesuatu. Untuk selengkapnya tentang jenis-jenis emosi dapat dibaca pada artikel
saya berikut ini >> Jenis-jenis dari Emosi <<
Mengapa seseorang bisa marah???
Marah
merupakan emosi yang sehat seperti halnya menangis atau tertawa. Jika seseorang
marah, penyebabnya bisa karena kecewa, takut, tersinggung atau merasa
terluka.
Setiap
orang memiliki respons terhadap amarah yang berbeda-beda, ada yang meluap-luap
tapi ada pula yang biasa saja. Penyebab orang mudah marah ini ternyata
dipengaruhi oleh kadar serotonin di dalam otak. Peneliti dari University
of Cambridge mengungkapkan fluktuasi kadar hormon serotonin dalam otak akan
mempengaruhi bagaimana respons seseorang dalam mengatur kemarahannya, sehingga
bisa melihat mengapa seseorang lebih mungkin bersifat agresif.
Studi ini
memerupakan yang pertama dalam menunjukkan bagaimana bahan kimia ini membantu
mengatur perilaku dalam otak. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological
Psychiatry. Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat
komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional
(amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang
kadar serotoninnya normal.
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin
di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk
mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam
amigdala. Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal
untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala. Akibatnya
orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif. (http://health.detik.com/)
Sekian artikel saya tentang
Baca juga artikel lainnya
0 komentar :